Sejak lama para ilmuwan penasaran mengenai penyebab kepunahan dinosaurus. Berbagai teori telah dikemukakan untuk mencoba memperkirakan mengapa dinosaurus punah. Pada tahun 1970 Walter Alvarez mengemukakan teori bahwa dinosaurus punah ketika sebuah meteor raksasa jatuh menghantam bumi dan menyebabkan partikel debu menutupi langit selama berbulan-bulan, membuat bumi tak tersinari matahari. Akibatnya, tanaman punah, dinosaurus pemakan tanaman punah, dinosaurus pemakan daging pun ikut punah. Teori ini menyisakan pertanyaan, mengapa banyak juga binatang yang tetap eksis pada saat dinosaurus yang tubuhnya lebih kuat justru punah?
Sebagian ahli lain mengemukakan teori bahwa dinosaurus punah karena perubahan iklim ekstrim di bumi. Hewan-hewan yang tidak mampu beradaptasi satu per satu mati dan akhirnya punah. Salah satunya adalah dinosaurus. Teori ini pun menyisakan pertanyaan, apakah memang dinosaurus seringkih itu hingga sama sekali tidak mampu beradaptasi? Mengapa tak satupun spesies dinosaurus mampu beradaptasi dan bertahan hingga sekarang?
Akhirnya segala macam kebingungan tentang mengapa dinosaurus punah ini terjawab ketika para ilmuwan di CERN (Conseil Européen pour la Recherche Nucléaire / Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir) telah berhasil menciptakan semacam mesin waktu sederhana yang bekerja dengan menghimpitkan membran waktu sehingga kita bisa melihat ke masa lalu. Para ilmuwan pun akhirnya menemukan penyebab kepunahan dinosaurus! Berikut proses kepunahan dinosaurus yang berhasil diintip oleh para ilmuwan di CERN.
Sekitar 3600 tahun sebelum Masehi, seorang pria bernama Nuh mendapat pesan dari makhluk ekstraterrestrial (alien) yang terdampar di bumi bahwa bumi akan segera musnah karena banjir besar. Alien itu sebenarnya datang ke bumi memang untuk meneliti proses terjadinya banjir besar itu, namun pesawatnya jatuh dan kehilangan kontak dengan planet asalnya. Karena alien itu juga sedang sekarat sementara ia tidak bisa memanggil bantuan karena radio komunikasinya rusak, alien itu mengajarkan kepada Nuh cara membuat kapal raksasa untuk menyelamatkan kehidupan bumi dari banjir besar itu.
Akhirnya Nuh membangun dua buah kapal raksasa untuk menampung keluarganya dan seluruh binatang darat yang ada di bumi. Tunggu sebentar. Dua buah kapal? Ya! Ternyata selama ini yang tertulis dalam kitab-kitab kuno itu keliru! Nuh bukan membangun sebuah bahtera raksasa namun membangun DUA BUAH bahtera raksasa! Satu bahtera untuk keluarganya dan binatang-binatang bertubuh maksimal sebesar gajah masing-masing sepasang, dan satu bahtera lagi yang jauh lebih besar untuk menampung binatang-binatang yang jauh lebih besar, yaitu dinosaurus!
Segalanya berjalan lancar. Ketika hujan lebat mulai turun, Nuh dan keluarganya berikut segala binatang darat yang berpasang-pasangan sudah berada di dalam bahtera raksasa itu. Yang tidak diketahui oleh Nuh adalah ada seorang penjahat yang menyelinap masuk ke kapal yang lebih besar tempat para dinosarus berada untuk ikut menyelamatkan diri! Sebenarnya tidak apa-apa. Hanya ada satu kesalahan kecil yang berakibat besar yang dilakukan penjahat itu..
Ketika penjahat itu berdiri di ujung depan geladak kapal raksasa itu, ia begitu kagum dan takjub akan desain dan ukuran kapal raksasa itu. Begitu takjubnya ia hingga ia pun dengan sombongnya berkata, “Bahkan Tuhan pun tak akan sanggup menenggelamkan kapal ini!”
Ketika banjir sudah mulai meninggi, bahtera itu pun mulai bergerak terbawa arus dan gelombang. Tiba-tiba, bencana terjadi pada bahtera yang lebih besar di mana penjahat itu dan para dinosaurus berada! Kapal raksasa itu menabrak gunung es! Lambung kapal pecah, airpun masuk. Kapalpun mulai miring. Para dinosaurus panik. Teriakan minta tolong terdengar di mana-mana. Group musik mini orkestra memainkan lagu-lagu sendu. Seekor dinosaurus tampak kebingungan mencari kekasihnya, tapi tak ditemukannya. Kapal semakin miring. Buritan kapal mulai tenggelam. Perlahan tapi pasti, kapal raksasa berisi seluruh spesies dinosaurus itu pun terbenam ditelan dinginnya air es. Tidak ada dinosaurus yang selamat dari kejadian ini. Sebagian besar dinosaurus mati terkena hypothermia karena dinginnya air es. Sebagian dinosaurus yang berhasil menyelamatkan diri dengan pelampung akhirnya mati kelaparan.
Menyedihkan, namun begitulah kenyataannya. Dinosaurus punah karena kesombongan seorang manusia yang berkata bahwa Tuhan pun tak akan sanggup menenggelamkan kapal itu….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar